Yang dimaksud dengan alih teknologi sebenarnya adalah transaksi ekonomi untuk kepentingan dagang.
Ini terlihat dari
jenis-jenis dan cara-cara alih teknologi. Korporasi transnasional menjadi aktor
kunci dalam proses ini. Anthony I. Akubue “Technology Transfer: A Third World Perspective”
menjelaskan jenis-jenis alih teknologi. Yang sering terjadi antara lain:
- 1. Foreign Direct Investment
Investasi
jangka panjang yang ditanamkan oleh perusahaan asing. Investor memegang kendali
atas pengelolaan aset dan produksi. Untuk menarik minat investor asing, Negara
Dunia Ketiga menjalankan berbagai kebijakan seperti liberalisasi, privatisasi,
menjaga stabilitas politik, dan meminimalkan campur tangan pemerintah.
Menurut Krugman (1991) yang dimaksud
dengan FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara
mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak
hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control
terhadap perusahaan di luar negeri.
contoh:
Toyota
dari Jepang berinvestasi di untuk membangun manufaktur automotif di Indonesia.
PT Toyota-Astra Motor atau biasa disingkat dengan TAM merupakan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Mobil Toyota danLexus di Indonesia. TAM
merupakan perusahaan joint
venture antara PT. Astra
International Tbk dengan
persentase saham 51% dan Toyota Motor
Corporation, Jepang dengan
persentase saham 49 %.
Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah
memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta
membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT.
Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan assembly di area industri Sunter, Jakarta. Untuk
meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang
menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.
Investasi seperti inilah
yang digolongkan sebagai FDI.
- 2.
Joint Ventures
Kerjasama
(partnership) antara perusahaan yang berasal dari negara yang berbeda
dengan tujuan mendapat keuntungan. Dalam model seperti ini, kepemilikan
diperhitungkan berdasarkan saham yang dimiliki. Jenis alih teknologi ini
menjadi menarik sebab perusahaan-perusahaan asing dapat menghindari terjadinya
nasionalisasi atas perusahaan.
Menurut Peter Mahmud, joint venture merupakan suatau kontrak
antara dua perusahaan untuk membentuk suatu perusahaan baru. Perusahaan baru
inilah yang kemudian disebut perusahaan Joint Venture. Sedangkan menurut Erman
Rajagukguk, Joint Venture merupakan suatu kerja sama antara pemilik modal asing
dengan pemilik modal nasional berdasarkan suatu perjanjian (kontraktual).
Contoh :
Sony Ericsson, joint venture antara Sony
dengan Ericsson.
Sony Mobile Communications Inc. (sebelumnya dikenal sebagai Sony Ericsson) adalah perusahaan
pembuat telepon genggamyang
didirikan pada tahun 2001 hasil gabungan dari dua perusahaan besar dalam dua
bidang yang berbeda: perusahaan Jepang,Sony (elektronik) dan perusahaan Swedia, Ericsson (telekomunikasi
selular). Tahun 2012 saham Ericsson di perusahaan ini telah dibeli sepenuhnya
oleh Sony.
- 3.
Licensing Agreements
Izin
dari sebuah perusahaan kepada perusahaan-perusahaan lain untuk menggunakan nama
dagangnya (brand name), merek, teknologi, paten, hak cipta, atau
keahlian-keahlian lainnya. Pemegang lisensi harus beroperasi di bawah kondisi
dan ketentuan tertentu, termasuk dalam hal pembayaran upah dan royalti.
Biasanya cara ini digunakan oleh perusahaan asing dengan mitra Negara Dunia
Ketiga. Cara ini adalah yang paling memungkinkan terjadinya alih pembayaran atau larinya modal dari Negara Dunia
Ketiga kepada perusahaan-perusahaan asing.
Contoh
:
Pemberian lisensi
antara lain salah satu pengusaha terkenal di Indonesia memiliki hak eksklusif
atas merek mobil Roll Royce, yaitu dalam pemasarannya di Indonesia.
- 4. Turnkey Projects
Membangun
infrastruktur dan konstruksi yang diperlukan perusahaan asing untuk
menyelenggarakan proses produksi di Negara Dunia Ketiga. Bila segala fasilitas
telah siap dioperasikan, perusahaan asing menyerahkan ‘kunci’ kepada perusahaan
domestik atau organisasi lainnya. Perusahaan asing juga menyelenggarakan
pelatihan pekerja dalam negeri agar suatu saat dapat mengambil alih segenap
proses produksi yang dibutuhkan. Kecil kemungkinan terjadi alih teknologi sebab
perusahaan domestik hanya bisa mengoperasikan tanpa mengerti kepentingan
pengembangan teknologi tersebut. Contoh :
Japan Bank for International
Cooperation (JBIC)
Pembangunan
pipa gas dari Perusahaan Gas Negara di Sumatera. Pembangunan pipa gas SSWJ I
ini menggunakan kontraktor Jepang dengan skema turnkey. Proyek ini mendapat
dukungan finansial secara penuh dari Japan Bank for International Cooperation
(JBIC) sehingga sangat menguntungkan kontraktor.
Daftar Pustaka :
https://nadya.wordpress.com/tag/alih-teknologi/
http://www.indoalpha.com/foreign-direct-investment-fdi/
http://pandupradi.blogspot.co.id/2015/10/alih-teknologi-adalah.html
http://mdr-manajemen.blogspot.co.id/2013/10/bentuk-kerja-sama-dan-ekspansi-bisnis.html