Teknologi di tahun 2050

Perkembangan teknologi tidak akan berhenti akan selalu ada pembaharuan teknologi terus menerus, jadi tentu saja akan banyak pembaharuan yang mewarnai tahun 2050.
Namun akan sangat luas ketika kita membicarakan kemajuan teknologi di tahun 2050, agar pembahasan kali ini tidak terlalu luas maka lebih dipersempit pada aspek Fashion dan Make up yang diprediksi akan menjadi trend di tahun 2050 nanti.
Dunia fashion baru - baru ini dikejutkan dengan sebuah gaun 4D yang pembuatannya dilakukan oleh sebuah mesin cetak berteknologi tinggi yang diproduksi oleh perusahaan yang bernama Creators Nervous System berlokasi di Massachusetts, Amerika Serikat.
Menurut penuturan dari Jessica Rosenkrantz yang dikutif jadiberita.com gaun ini membutuhkan waktu pengerjaan selama 48 jam atau dua hari. Dengan menggabungkan butiran - butiran nilon dan serat lalu dilelehkan oleh laser. Pembuatan gaun ini memakan dana sekitar 1.900 pound sterling atau sekitar Rp 37 juta.
Dari kasus diatas kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi ditahun 2050 nanti, dimana semua orang dapat membuat pakaian dengan gaya mereka masing masing. Walaupun saat ini mesin cetak yang digunakan terbilang sangat besar dan memakan waktu lama tapi dengan pembaharuan yang terjadi terus menerus mesin cetak pakaian ini akan menjadi trend yang dimiliki semua orang dengan penggunaannya yang lebih sederhana dan praktis.
Di tahun 2050 nanti semua orang dapat mengenakan pakaian apapun yang mereka inginkan, Dengan cara mendesain pakaian idaman di smartphone lalu mencetaknnya melalui mesin pencetak.
Lalu untuk make up dapat diprediksikan dengan berbagai perkembangan teknologi yang berkembang akan ada sebuah alat yang programnya memudahkan seorang perempuan dalam menggunakan make up.
Alat tersebut akan bekerja dengan mensensor muka penggunanya lalu akan ada beberapa option yang digunakan oleh pengguna alat itu untuk memilih riasan yang mereka ingin kan, dan dengan bantuan hologram make up pun akan berpindah kewajah sang pengguna.

Sumber : http://jadiberita.com/51265/penampakan-gaun-4d-pertama-di-dunia.html

Jenis - Jenis Alih Teknologi


Yang dimaksud dengan alih teknologi sebenarnya  adalah transaksi ekonomi untuk kepentingan dagang.
Ini terlihat dari jenis-jenis dan cara-cara alih teknologi. Korporasi transnasional menjadi aktor kunci dalam proses ini. Anthony I. Akubue “Technology Transfer: A Third World Perspective” menjelaskan jenis-jenis alih teknologi. Yang sering terjadi antara lain:

  1. 1.    Foreign Direct Investment

Investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh perusahaan asing. Investor memegang kendali atas pengelolaan aset dan produksi. Untuk menarik minat investor asing, Negara Dunia Ketiga menjalankan berbagai kebijakan seperti liberalisasi, privatisasi, menjaga stabilitas politik, dan meminimalkan campur tangan pemerintah.
Menurut Krugman (1991) yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri.
contoh:


Toyota dari Jepang berinvestasi di untuk membangun manufaktur  automotif di Indonesia.
PT Toyota-Astra Motor atau biasa disingkat dengan TAM merupakan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Mobil Toyota danLexus di Indonesia. TAM merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk dengan persentase saham 51% dan Toyota Motor Corporation, Jepang dengan persentase saham 49 %.
Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT. Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan assembly di area industri Sunter, Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.
Investasi seperti inilah yang digolongkan sebagai FDI.

  1. 2.      Joint Ventures

Kerjasama (partnership) antara perusahaan yang berasal dari negara yang berbeda dengan tujuan mendapat keuntungan. Dalam model seperti ini, kepemilikan diperhitungkan berdasarkan saham yang dimiliki. Jenis alih teknologi ini menjadi menarik sebab perusahaan-perusahaan asing dapat menghindari terjadinya nasionalisasi atas perusahaan.
Menurut Peter Mahmud, joint venture merupakan suatau kontrak antara dua perusahaan untuk membentuk suatu perusahaan baru. Perusahaan baru inilah yang kemudian disebut perusahaan Joint Venture. Sedangkan menurut Erman Rajagukguk, Joint Venture merupakan suatu kerja sama antara pemilik modal asing dengan pemilik modal nasional berdasarkan suatu perjanjian (kontraktual).
Contoh :

Sony Ericsson, joint venture antara Sony dengan Ericsson.
Sony Mobile Communications Inc. (sebelumnya dikenal sebagai Sony Ericsson) adalah perusahaan pembuat telepon genggamyang didirikan pada tahun 2001 hasil gabungan dari dua perusahaan besar dalam dua bidang yang berbeda: perusahaan Jepang,Sony (elektronik) dan perusahaan Swedia, Ericsson (telekomunikasi selular). Tahun 2012 saham Ericsson di perusahaan ini telah dibeli sepenuhnya oleh Sony.
  1. 3.      Licensing Agreements

Izin dari sebuah perusahaan kepada perusahaan-perusahaan lain untuk menggunakan nama dagangnya (brand name), merek, teknologi, paten, hak cipta, atau keahlian-keahlian lainnya. Pemegang lisensi harus beroperasi di bawah kondisi dan ketentuan tertentu, termasuk dalam hal pembayaran upah dan royalti. Biasanya cara ini digunakan oleh perusahaan asing dengan mitra Negara Dunia Ketiga. Cara ini adalah yang paling memungkinkan terjadinya alih pembayaran atau larinya modal dari Negara Dunia Ketiga kepada perusahaan-perusahaan asing.
Contoh :

Pemberian lisensi antara lain salah satu pengusaha terkenal di Indonesia memiliki hak eksklusif atas merek mobil Roll Royce, yaitu dalam pemasarannya di Indonesia.

  1. 4.      Turnkey Projects

Membangun infrastruktur dan konstruksi yang diperlukan perusahaan asing untuk menyelenggarakan proses produksi di Negara Dunia Ketiga. Bila segala fasilitas telah siap dioperasikan, perusahaan asing menyerahkan ‘kunci’ kepada perusahaan domestik atau organisasi lainnya. Perusahaan asing juga menyelenggarakan pelatihan pekerja dalam negeri agar suatu saat dapat mengambil alih segenap proses produksi yang dibutuhkan. Kecil kemungkinan terjadi alih teknologi sebab perusahaan domestik hanya bisa mengoperasikan tanpa mengerti kepentingan pengembangan teknologi tersebut. Contoh : 

Japan Bank for International Cooperation (JBIC)
Pembangunan pipa gas dari Perusahaan Gas Negara di Sumatera. Pembangunan pipa gas SSWJ I ini menggunakan kontraktor Jepang dengan skema turnkey. Proyek ini mendapat dukungan finansial secara penuh dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sehingga sangat menguntungkan kontraktor.



Daftar Pustaka :
https://nadya.wordpress.com/tag/alih-teknologi/
http://www.indoalpha.com/foreign-direct-investment-fdi/

http://pandupradi.blogspot.co.id/2015/10/alih-teknologi-adalah.html
http://mdr-manajemen.blogspot.co.id/2013/10/bentuk-kerja-sama-dan-ekspansi-bisnis.html

Konglomerasi Media

           
Konglomerasi Media adalah penggabungan-penggabungan perusahaan media menjadi perusahaan yang lebih besar yang membawahi banyak media. pembentukkan konglomerasi ini dengan cara kepemilikan saham.
            maka sebelum benar - benar masuk pada apa itu konglomerasi kita wajib mengetahui siapa itu Rupert Murdoch yang dikenal sebagai "raja media internasional".
            Rupert Murdoch (lahir 11 Maret 1931 di Australia) adalah pemilik News Corporation, salah satu perusahaan media terbesar dan paling berpengaruh di dunia.

[Revisi] Pengaruh Teknologi Informasi pada Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik

         
 Pada tahun 2015 ini kita sangat merasakan adanya pengaruh Teknologi Informasi di dalam kehidupan sehari - hari, Seperti  Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik. Yang pertama pengaruh teknologi Informasi pada bidang ekonomi. Berkat teknologi informasi yang semakin maju saat ini banyak orang memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan untuk membuka usaha secara online. Karena sangat mudah dalam pembuatanaccount, mudah dalam hal promosi, mudah dalam 

Pengaruh Teknologi Informasi pada Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik

           

            Pada tahun 2015 ini kita sangat merasakan adanya pengaruh Teknologi Informasi di dalam kehidupan sehari - hari, Seperti  Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik. Yang pertama pengaruh teknologi Informasi pada bidang ekonomi. Berkat teknologi informasi yang semakin maju saat ini banyak orang memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan untuk membuka usaha secara online. Karena sangat mudah dalam pembuatanaccount, mudah dalam hal promosi, mudah dalam bertransaksi serta mudah dalam pengiriman barang membuat online shop pun makin menjamur tahu ini. menurut hasil survei BMI Research pengguna layanan belanja online meningkat menjadi 57 persen, Yoanita Shinta Devi dari BMI Research mengungkapkan “Tahun 2014, nilai transaksi belanja online mencapai Rp 21 triliun, dengan nilai belanja rata-rata per orang per tahun mencapai Rp 825 ribu. Tahun 2015, nilai transaksi belanja onlinemencapai Rp 50 triliun,". Maka dapat disimpulkan bahwa adanya teknologi Informasi sangat mempengaruhi ekonomi Indonesia di tahun 2015 ini.