Jenis - Jenis Alih Teknologi

10/15/2015 01:36:00 AM Unknown 0 Comments


Yang dimaksud dengan alih teknologi sebenarnya  adalah transaksi ekonomi untuk kepentingan dagang.
Ini terlihat dari jenis-jenis dan cara-cara alih teknologi. Korporasi transnasional menjadi aktor kunci dalam proses ini. Anthony I. Akubue “Technology Transfer: A Third World Perspective” menjelaskan jenis-jenis alih teknologi. Yang sering terjadi antara lain:

  1. 1.    Foreign Direct Investment

Investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh perusahaan asing. Investor memegang kendali atas pengelolaan aset dan produksi. Untuk menarik minat investor asing, Negara Dunia Ketiga menjalankan berbagai kebijakan seperti liberalisasi, privatisasi, menjaga stabilitas politik, dan meminimalkan campur tangan pemerintah.
Menurut Krugman (1991) yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri.
contoh:


Toyota dari Jepang berinvestasi di untuk membangun manufaktur  automotif di Indonesia.
PT Toyota-Astra Motor atau biasa disingkat dengan TAM merupakan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Mobil Toyota danLexus di Indonesia. TAM merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk dengan persentase saham 51% dan Toyota Motor Corporation, Jepang dengan persentase saham 49 %.
Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT. Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan assembly di area industri Sunter, Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.
Investasi seperti inilah yang digolongkan sebagai FDI.

  1. 2.      Joint Ventures

Kerjasama (partnership) antara perusahaan yang berasal dari negara yang berbeda dengan tujuan mendapat keuntungan. Dalam model seperti ini, kepemilikan diperhitungkan berdasarkan saham yang dimiliki. Jenis alih teknologi ini menjadi menarik sebab perusahaan-perusahaan asing dapat menghindari terjadinya nasionalisasi atas perusahaan.
Menurut Peter Mahmud, joint venture merupakan suatau kontrak antara dua perusahaan untuk membentuk suatu perusahaan baru. Perusahaan baru inilah yang kemudian disebut perusahaan Joint Venture. Sedangkan menurut Erman Rajagukguk, Joint Venture merupakan suatu kerja sama antara pemilik modal asing dengan pemilik modal nasional berdasarkan suatu perjanjian (kontraktual).
Contoh :

Sony Ericsson, joint venture antara Sony dengan Ericsson.
Sony Mobile Communications Inc. (sebelumnya dikenal sebagai Sony Ericsson) adalah perusahaan pembuat telepon genggamyang didirikan pada tahun 2001 hasil gabungan dari dua perusahaan besar dalam dua bidang yang berbeda: perusahaan Jepang,Sony (elektronik) dan perusahaan Swedia, Ericsson (telekomunikasi selular). Tahun 2012 saham Ericsson di perusahaan ini telah dibeli sepenuhnya oleh Sony.
  1. 3.      Licensing Agreements

Izin dari sebuah perusahaan kepada perusahaan-perusahaan lain untuk menggunakan nama dagangnya (brand name), merek, teknologi, paten, hak cipta, atau keahlian-keahlian lainnya. Pemegang lisensi harus beroperasi di bawah kondisi dan ketentuan tertentu, termasuk dalam hal pembayaran upah dan royalti. Biasanya cara ini digunakan oleh perusahaan asing dengan mitra Negara Dunia Ketiga. Cara ini adalah yang paling memungkinkan terjadinya alih pembayaran atau larinya modal dari Negara Dunia Ketiga kepada perusahaan-perusahaan asing.
Contoh :

Pemberian lisensi antara lain salah satu pengusaha terkenal di Indonesia memiliki hak eksklusif atas merek mobil Roll Royce, yaitu dalam pemasarannya di Indonesia.

  1. 4.      Turnkey Projects

Membangun infrastruktur dan konstruksi yang diperlukan perusahaan asing untuk menyelenggarakan proses produksi di Negara Dunia Ketiga. Bila segala fasilitas telah siap dioperasikan, perusahaan asing menyerahkan ‘kunci’ kepada perusahaan domestik atau organisasi lainnya. Perusahaan asing juga menyelenggarakan pelatihan pekerja dalam negeri agar suatu saat dapat mengambil alih segenap proses produksi yang dibutuhkan. Kecil kemungkinan terjadi alih teknologi sebab perusahaan domestik hanya bisa mengoperasikan tanpa mengerti kepentingan pengembangan teknologi tersebut. Contoh : 

Japan Bank for International Cooperation (JBIC)
Pembangunan pipa gas dari Perusahaan Gas Negara di Sumatera. Pembangunan pipa gas SSWJ I ini menggunakan kontraktor Jepang dengan skema turnkey. Proyek ini mendapat dukungan finansial secara penuh dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sehingga sangat menguntungkan kontraktor.



Daftar Pustaka :
https://nadya.wordpress.com/tag/alih-teknologi/
http://www.indoalpha.com/foreign-direct-investment-fdi/

http://pandupradi.blogspot.co.id/2015/10/alih-teknologi-adalah.html
http://mdr-manajemen.blogspot.co.id/2013/10/bentuk-kerja-sama-dan-ekspansi-bisnis.html

You Might Also Like

0 comments: